Kenangan pahit takkan terhapus dari ingatan Nenden Asriani. Wanita berusia 30tahun itu baru mulai mengetik ditempat kerjanya saat perut kiri bawah mendadak perih bak tertusuk pisau tak sanggup menahan sakit, Nenden tak sadarkan diri. Beberapa saat terbangun, Nenden mengejang dan meronta karena rasa nyeri tak hilang, justru semakin meningkat. Lantas, ia dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Hasil diaknosis dokter dan pengecekkan USG, nyeri menusuk itu disebabkan haid dan salah mengasup makanan penyebap lambung bereaksi. Tak yakin dengan hasil itu, Nenden mendatangi dokter lainnya di kota Bandung, Jawa barat. "saya pikir ini usus buntu kok", kata Ibu satu anak itu. Alhasil, dokter kedua juga memvonis nyeri haid sebagai penyebab. Makanan pedas maupun asam dipantang, dan peredam rasa sakit pun diasup agar nyeri tak kembali datang. Namun, kesembuhan bagai fatamorgana. Rasa nyeri perut terus mendera dan darah menstruasi terus mengalir walau telah berjalan 40 hari.
Ditengah putus asa mengasup obat-obatan dokter, Nenden memeriksakan diri ke dokter lain kali ini, alat USG menangkap adanya kista berukuran 7 cm bersarang di indung telur yang kerap disebut Kista Ovarium . Penyebap kista memang belum diketahui tetapi membahayakan. Karena menyerang dan mendesak sel telur. Kista menekan indung telur sehingga pada bagian perut terasa nyeri. Pada kasus Nenden, kista yang dimaksud adalah Endometriosis yang menyebabkan nyeri saat haid.
Anjuran dokter agar mengangkat kista ditepisnya. Sebab, ia tak yakin nyeri hilang setelah kista dibuang. Nenden akhirnya mengikuti anjuran teman untuk rutin mengkomsumsi jely gamat 2x 1 sendok makan setiap hari. Hasilnya, 3 bulan kemudian USG menangkap gambar kista hanya tersisa 3 cm di indung telur. bersamaan dengan itu, Nenden tidak pernah terasa lagi nyeri perutnya. Haidnya menjadi lebih lancar.
Menurut Dr Tagor Sidabutar SpOG, dari Rumah sakit PGI Cikini, Jakarta, mekanisme pengobatan kista dilakukan dengan membangkitkan antitumor lebih dominan. Itu berarti sejalan dengan Tong Y dari divisi Farmakologi, Chinesse Academy of Science, Shanghai, China yang meneliti efek antitumor pada teripang. Kandungan Saponin gamat sebutan teripang di Malaysia bernama Philipnopside mencegah pembentukan pembuluh darah mikro baru pada sel tumor. Akibatnya, sel tumor tidak mendapat pasokan nutrisi sehingga sel urung berkembang dan akhirnya mati.
Di Rusia, Popov AM, periset Russian Academy of Science, Vladivostok, juga mengukuhkan teripang mampu mengatasi tumor lantaran kandungan Glikosida nya. Sehingga, jika teripang diasup secara rutin, tumor lenyap. Tak heran jika Nenden terbebas dari derita tumor kista ovarium.
Rosadiah tak habis pikir, keinginannya menambah anak justru berujung penderitaan. Kista, kini berada dalam rahimnya. Entah bagaimana daging itu bisa bertandang di tubuh wanita berusia 31 tahun itu. Apalagi pertumbuhan penyebab kanker itu cukup pesat, enam sentimeter dalam satu bulan. “Jika berbulan-bulan pasti membesar,” kata Diah.
Kenangan pahit itu bermula pada medio 2006. Ketika itu Diah dan suami, Cahyo, sepakat menambah keturunan setelah Angela -anak pertamanya- tumbuh semakin besar dan ingin memiliki seorang adik. Setelah berkonsultasi dengan ahli ginekologi dan obstetri, Diah diharuskan mengkonsumsi obat penyubur rahim untuk mempercepat kehamilan. Obat itu diminum satu tablet sehari. Betapa girangnya Diah, ketika siklus menstruasi yang seharusnya datang sebulan kemudian, tak juga kunjung tiba. Ia berhati-hati menjaga perut dari benturan apa pun.
Namun, kenyataan berkata lain.Tiga hari setelah siklus menstruasi lewat, Diah jatuh dari tempat tidur. Flek kecoklatan mengalir dari rahimnya. Takut terjadi hal yang tak diinginkan, ia langsung berkonsultasi ke ahli medis. Urine diperiksa untuk mengetes kehamilan. “Hasilnya negatif”, kata wanita kelahiran 4 Januari 1975 itu.
Kista
Diah yakin hari-hari sebelumnya janin pernah tumbuh di perut. Tak mau ada daging tertinggal, Diah menjalani pemeriksaan ultrasonografi (USG). Layar monitor menunjukkan ada gumpalan berukuran 6 cm di dalam tuba fallopinya. Ketika ahli medis memijat bagian tengah perut. Diah merasa nyeri tak tertahankan. Pun ketika tangan dokter menyentuh bulatan sebesar ibu jari di dalam rahim. Hal itu meyakinkan dalam tubuh Diah bersarang kista.
Kista merupakan rongga tertutup berisi cairan encer, kental, atau setengah padat yang dilapisi epitel. Sebetulnya kista kelainan yang dapat ditemukan di berbagai bagian tubuh, terutama di organ reproduksi seperti indung telur, leher rahim, dan rahim. Menurut dr Sidi Aritjahja herbalis di Yogyakarta, kista adalah tumor kelenjar sehingga namanya tergantung letak kelenjar. Bila tumor ada di ovarium disebut kista ovarium; di ketiak, kista axial: di payudara, kista mame.
Dr Tagor Sidabutar. SpOG dari Rumah Sakit PGI Cikini, menuturkan, kista di kandungan berasal dari indung telur. Kista ovarium membahayakan karena menyerang dan mendesak sel telur. Kista menekan indung telur sehingga nyeri. Lalu timbul perlengketan dan pergesekan di usus dan menimbulkan nyeri.
Hingga kini penyebab kista belum diketahui. ‘”Dugaan sementara, karena faktor genetik. Bila orangtuanya ada kista atau tumor, kernungkinan ia terserang kista,” kata dokter alumnus University of Paris, Perancis itu. Makanan mengandung hormon dan kolsterol -makanan cepat saji kaya hormon estrogen- juga memicu kista endometriosis. Begitu pula kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mcngandung radikal bebas. Dampaknya, menurunkan antioksidan dalam tubuh sehingga imunitas berkurang.
Pola hidup juga memicu kista. Contohnya, merokok menyebabkan perubahan genetik dalam sel. Menurut Sidi, kista terjadi karena sumbatan dan peradangan. Akibat sumbatan kolesterol pada saluran tertentu, sel-sel tumor tumbuh di tempat itu. Jika karena peradangan pada sel kelenjar terjadi sekresi berlebih. Sayangnya, gejala tidak tampak pada fisik seseorang. Oleh karena itu kista kerap ditemukan secara kebetulan lewat pemeriksaan USG.
Gamat
Yang diderita Rosadiah adalah kista ovarium. Sejak muncul kepastian itu ia diharuskan meminum 2 tablet antibiotik setup hari. lika tablet itu tidak memperkecil kista. mau tak mau operasi pengangkatan tumor harus dilakukan sebelum menyebar menjadi kanker rahim.
Sang suami yang ikut merasakan penderitian langsung menceritakan kepada ibunya, Theresia Suyatmin perihal penyakit istri. Wanita kelahiran 55 tahun silam itu langsung teringat artikel Trubus tentang teripang yang menjinakkan tumor. Theresia langsung meminta Cahyo datang mengambil herbal itu ke rumahnya. “Saya lebih suka menggunakan herbal dibandingkan obat-obatan kimia,” ujar Theresia. Sebab, obat kimia cenderung berefek samping merugikan.
Awalnya Cahyo tak setuju istrinya. menenggak herbal. Maklum efektivitas pernyembuhan penyakit dengan herbal masih meragukan farmakolog di sebuah perusahaan farmasi itu. Lantaran ibunya yang menyodorkan, mau tak mau gamat -sebutan teripang di Malaysia- menjadi jalan menuju kesembuhan. Apalagi Diah sangat takut menghadapi peralatan medis di ruang operasi. Gamat pun rutin diminum dan antibiotik dicampakkan Dosisnya 2 sendok makan per hari.
Efek gamat mulai terasa sebulan kemudian. Saat siklus haid datang, mata Diah tak berkunang-kunang atau mual dan nyeri seperti biasanya. Bahkan. ia tahu “si tamu bulanan” sudah datang. Janji dengan dokter kandungan ditepatinya pada hari kedua haid. Perneriksaan dokter diawali dengan memijat perut Diah. “Tak terasa apa-apa, sakitnya sudah hilang,” kata Diah saat itu.
Lantas dokter memeriksa langsung menggunakan tangan. Ahli medis itu terkejut, kista sudah pecah sehingga tidak lagi diperolehnya. Hasil pemeriksaan USG menunjukkan tumor di rahim tinggal 2 cm. Hal itu menggembirakan ibu satu anak itu. Sebab. Diah tak perlu melakukan operasi pengangkatan. Sang dokter pun menyarankan melanjutkan konsunisi teripang untuk menuntaskan kista.
Testimoni kesembuhan lainya dari penyakit kista silahkan klik disini Pengalaman pribadi sembuh dari kista
EmoticonEmoticon